Kamis, 23 Juni 2011

teknology polyester

Pembuatan Serat Poliester
Tahun 1941, Whinfield dan Dickson dari Calico Printers Association di Inggeris berhasil menyusun polimer dengan titik leleh yang tinggi dengan menggunakan komponen aromatik. Sebelumnya Carothers pernah mempelajari serat dari polimerisasi kondensasi ini,namun titik lelehnya terlalu rendah sebagai bahan mentah untuk serat buatan.
Tahun 1944 atas kerjasama dengan I.C.I telah dihasilkan Terylene yang merupakan serat poliester pertama. Tahun 1954,telah dicapai hasil serat tersebut secara komersil.

Pembuatan Serat Poliester
Bahan Baku Poliester
1. Etilena Glycol
a. Mono Etilena Glycol (M E G ) = HO – CH2-OH
b. Di Etilena Glycol (D E G ) = HO – (CH2)2-OH
2. Asam Tereftalat
a. Terephtalat Acid (TPA)
b. Purified Terephtalat Acid (PTA)
(Termasuk pada Asam Karboksilat)


Reaksi Pembuatan poliester
Reaksi pembuatan Poliester termsuk Reaksi Esterifikasi


Etilena Tereftalat berbentuk Ester, Seperti gambar dibawah ini:
:



Pada proses pembuatan poliester,reaksi yang terjadi antara Etilena Glycol dan Purified Terephtalat Acid adalah rekasi pengesteran (Esterifikasi) yang menghasilkan etilena tereftalat (yang merupakan Ester) sebagai monomernya
Monomer yang terbentuk dari esterifikasi akan dilakukan proses polimerisasi untuk membentuk polimer, polimer yang dihasilkan adalah Polietilena Tereftalat (PET) atau lebih dikenal dengan Poliester.

Esterifikasi Berlangsung dalam :
- Kondisi mendekati vacuum
- Lingkungan Nitrogen (N2)
- Suhu 170 – 200 o C

teknology polimer


Polimerisasi
{[AB]  = [AB]n
n         = Derajat Polimerisasi yang diinginkan
n-10   = Oligomer
n-1     = Polimer
Setelah proses esterifikasi selesai,dilanjutkan dengan proses  polimerisasi. Polimerisasi yang digunakan adalah polimerisasi kondensasi,yang dilakukan pada keadaan :
-          Kondisi  vacum
-          Suhu 270 – 300 o C
-          Ditambahkan katalis antimoni Oksida / Germanium oksida
-          Digunakan stabilisator untuk menghindari dekomposisi thermal dari jenis senyawa phosphat.
Bila Viskositas telah tercapai,hal itu menunjukan bahwa Derajat Polimerisasi yang diinginkan telah terpenuhi. Untuk itu proses pengadukan segera dihentikan,suhu sedikit diturunkan,proses  pemvakuman dihentikan dan digantikan dengan memasukan gas  inert dengan tujuan untuk menghindari kerusakan polimer akibat  foto oksidasi.
Kemudian dilakukan proses ekstrusi,yaitu Pengeluaran (discharge) dan Pembekuan (Freezing)


 
Extrusi [ Pengeluaran (Discharge) dan Pembekuan (Freezing) ]


Yang Terjadi Pada saat ekstrusi :
-          Terjadi perubahan suhu yang dialami oleh pasta polimer, oleh karena itu ruangan ekstrusi harus dibuat konstan.
-          Suhu/Temperatur dibuat serendah  mungkin 10 – 15o C sehingga terjadi perubahan yang mendadak yang dialami oleh pasta polimer dari suhu 270 – 300o C menjadi  10 – 15o C
Fungsi oiling pada pembuatan serat sintetis :                        
-          Oiling diberikan sesaat setelah filamen mengalami pembekuan, sebelum digulung
-          Tujuan Oiling :
a.      Untuk menghindari timbulnya elektrostatik pada proses berikutnya
b.      Untuk memberikan efek pelumasan (lubricant) pada filamen
c.       Untuk  memberikan efek lemas (softener) pada filamen
Sifat Serat poliester
-          Hidrofob ( Hidro = Takut, Fob = Phob = Takut  , jadi Hidrofob = Takut Air )
-          Proses penggulungan pada pemintalan atau after treatmentnya  menggunakan kecepatan tinggi sehingga terjadi gesekan kuat antara filamen dan logam pada mesin.
-          Timbul panas dan ketidak seimbangan muatan elektron pada permukaan serat/filamen (apabila pada kain masih terdapat uap air, ketidakseimbangan muatan elektron masih bisa diatasi)
-          Akibat adanya ketidakseimbangan muatan elektron  menyebabkan terjadinya  loncatan-loncatan elektron yang tidak terkontrol dari permukaan serat/filamen. Sehingga serat akan menggulung lalu kusut dan terjadi trouble yang mengakibatkan produk cacat,mesin berhenti juga kualitas dan kuantitas produk jadi tidak baik.
-          Untuk menghindari terjadinya elektrostatis (loncatan elektron yang tidak terkontrol),maka dilakukan cara sebagai berikut :
a.      Setiap filamen diberi lapisan finish oil, untuk memberikan lapisan pada permukaan bahan agar pada saat proses dengan kecepatan tinggi tidak terjadi kontak langsung antara filamen dengan logam.
b.      Meratakan panas yang timbul akibat gesekan pada proses,sehingga tidak terjadi penumpukan elektron pada permukaan filamen.
c.       Memberi efek lembut pada filamen.
d.      Pada setiap spineret diberi rol finishing oil.



Sedikit artikel tentang Polymer dari saya. Moga bermanfaat.
Teknologi Tekstil

Tekstil Berawal dari Serat,baik Itu serat alam ataupun serat Buatan Kemudian dipintal menjadi benang (yarn) kemudian di buat kain melalui proses Pertenunan (Weaving) maupun perajutan (Knitting) Selanjutnya  kain tersebut  dikerjakan melalui proses persiapan (pretreatment), pewarnaan(Coloration)  dan akhirnya proses penyempurnaan (finishing) sehingga bisa di buat pakaian jadi.
Proses tekstil terdiri dari proses fisika dan kimia,
Proses tekstil secara fisika adalah proses pengolahan serat sampai menjadi kain. Sedangkan Proses kimia dilakukan setelah menjadi kain  untuk memberikan warna/sifat tertentu  pada kain sehingga dapat di buat pakaian jadi atupun keperluan lainnya.bahan





Bahan Bahan Tekstil
a.serat
Serat adalah zat panjang,tipis dan mudah dibengkokan.
Macam-macam Serat :
-Serat alam : Bahan baku berasal dari alam
serat alam terdiri dari
serat tumbuhan:katun,goni,henep
serat hewan:wol,sutera,mohair
serat mineral:Asbes

-Serat Sintetis
serat yang di olah kembali : Rayon,Polymosic    -- >> Bahan baku berasal dari alam
Serat Setengah Sintetis : Asetat
Serat sintetis,nylon,acrylic,PE                     ----------- >> Bahan baku berasal dari zat kimia
Kapas
Jenis-jenis Kapas :-Gossypium hirsutum,Gossypium barbadense,Gossypium herbadense
Related posts :
chemical textile

Seniman Lindungi Museum Tekstil

PALEMBANG, KOMPAS.com--Puluhan seniman di Palembang, Sumatera Selatan yang tergabung dalam aliansi seniman menggugat mendatangi gedung DPRD setempat untuk menolak rencana pembangunan "Palembang Heritage Hotel" di dalam kawasan gedung Museum Tekstil setempat.
Koordinator lapangan ASM Vebri Al Lintani di Palembang, Senin, dalam pernyataan sikapnya mendesak agar Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) segera mengusulkan Museum Tekstil sebagai benda cagar budaya sebagaimana amanah UU No.10/2011 tentang Cagar Budaya.
Selain itu, mereka juga menuntut Gubernur setempat, agar tidak mengorbankan ruang-ruang publik dan cagar budaya yang memiliki nilai-nilai sejarah, budaya dan ekologis, untuk kepentingan lain.
Kemudian, mereka juga meminta agar DPRD Sumsel membuat pernyataan menolak pembangunan Palembang  Heritage Hotel di daerahnya itu.
Apabila Pemprov Sumsel tetap membangun hotel itu, mereka akan terus melakukan aksi perlawanan untuk terus menyuarakan penolakan tersebut.
Vebri menuturkan, menurut sejarah Museum Tekstil atau gedung Eks BP7 itu telah dibangun pada masa kolonial Belanda untuk kantor gubernur Pemerintahan Hindia Belanda di wilayah Sumatera Bagian Selatan.
Dalam perjalanan waktu, gedung ini dimanfaatkan pula untuk menjadi berbagai kantor, pada 1961 menjadi kantor Inspektorat Kehakiman, kemudian sebagai rumah dinas Kejaksaan Tinggi Sumsel, rumah ketua DPRD Sumsel, kantor Pembantu Gubernur, kantor Badan Kepegawaian Daerah, kantor BP7, dan terakhir sebagai Museum Tekstil Palembang.
"Dengan demikian, sangat tidak beralasan jika di dalam kawasan Museum Tekstil akan dibangun Palembang Heritage Hotel," ujar dia lagi.
Para pendemo itu juga membawa spanduk yang isi tulisannya, antara lain seperti "Dukung SEA Games, Tolak Heritage" dan "Jaga kawasan Museum Tekstil".
Para pendemo itu diterima Wakil Ketua DPRD Sumsel, M Iqbal Romzi, bersama anggota Komisi I DPRD Sumsel, Sakim.
Saat ini di lokasi Museum Tekstil telah dikelilingi pagar pembatas yang berlabel Palembang Heritage Hotel.
Sebelumnya, Gubernur Sumsel H Alex Noerdin membenarkan rencana membangun hotel di bagian belakang kawasan museum itu, dengan tetap mempertahankan keberadaan dan fungsi museum di bagian depannya.
Hotel yang rencananya akan dibangun oleh investor lokal bekerjasama dengan Pemprov Sumsel itu, akan menjadi tempat penginapan para tamu penting, termasuk para tamu kenegaraan yang akan menghadiri SEA Games ke-16 di Palembang, November 2011 mendatang.